WartaPelajar – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengingatkan pentingnya bagi generasi muda untuk merencanakan ibadah haji sejak dini. Hal ini bertujuan agar mereka memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental, mengingat masa tunggu yang semakin panjang.
“Kami mengajak generasi muda untuk mulai berpikir tentang haji muda. Jika dihitung, usia 40 hingga 50 tahun adalah usia yang cukup matang, baik dari sisi rohani maupun fisik, untuk menjalankan ibadah haji,” kata Kepala Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/11).
Fadlul menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah talkshow bertajuk “Rencanakan Masa Depan untuk Ibadah Haji Sejak Dini” yang digelar dalam ajang Indonesian Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC).
Fadlul mengungkapkan, saat ini masa tunggu untuk keberangkatan haji telah mencapai belasan hingga puluhan tahun. Hal ini membuatnya semakin sulit untuk merencanakan ibadah haji jika sudah memasuki usia lanjut. Mengingat ibadah haji merupakan ibadah fisik yang membutuhkan kondisi tubuh yang prima, persiapan sejak dini menjadi semakin penting.
“Ibadah haji bukan sekadar perjalanan spiritual, tapi juga melibatkan fisik. Dibutuhkan kesehatan yang optimal untuk menjalani seluruh rangkaian ibadah agar mencapai kemabruran,” tambah Fadlul.
Fadlul juga mengajak generasi muda, khususnya para calon mempelai pria, untuk mulai menabung sejak usia muda. Salah satu cara yang dia sarankan adalah menjadikan setoran awal haji sebagai mahar untuk pernikahan.
“Selama ini, mahar sering berupa seperangkat alat shalat atau perhiasan. Mengapa tidak kita ubah, menjadikannya setoran awal untuk berangkat haji? Bayangkan jika pasangan Indonesia mulai berpikir untuk setor haji sejak usia 25 tahun, itu berarti mereka sudah membangun pola pikir yang baik, baik secara fisik maupun rohani,” ujarnya.
Saat ini, setoran awal haji yang dibutuhkan untuk mendaftar ke Kementerian Agama adalah sebesar Rp25 juta. Fadlul meyakini bahwa generasi muda yang menabung untuk ibadah haji sejak dini juga akan mendapat berkah berupa karier yang lebih baik, yang pada gilirannya akan memperkuat karakter dan akhlak mereka.
Fadlul juga menegaskan bahwa BPKH berkomitmen untuk mengelola dana haji secara transparan. Masyarakat dapat mengakses laporan keuangan BPKH yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui laman resmi dan media sosial BPKH.
“Alhamdulillah, selama enam tahun berturut-turut, laporan keuangan BPKH mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian. Ini membuktikan bahwa kami serius dalam menjaga kepercayaan masyarakat,” kata Fadlul.
Dalam acara yang sama, perencana keuangan, Prita Ghozie, memberikan berbagai tips kepada generasi muda untuk mempersiapkan dana haji. Menurutnya, salah satu langkah awal yang penting adalah meninjau pendapatan dan menetapkan anggaran khusus untuk ibadah haji.
“Alokasikan dana secara konsisten dan disiplin. Memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan sangat penting agar dana dapat terkumpul lebih cepat. Dengan pengelolaan keuangan yang tepat, target menabung untuk haji bisa tercapai dalam waktu yang lebih singkat,” ungkap Prita.
Dengan adanya kampanye ini, BPKH berharap semakin banyak generasi muda yang memulai perencanaan haji sejak dini. Selain memberikan waktu yang cukup untuk persiapan fisik dan mental, hal ini juga akan memastikan bahwa ibadah haji bisa dijalankan dengan penuh kekhusyukan dan kelancaran.