Kisah Rizki Hamdani: Membangun Kemandirian Santri Melalui KSTM

WartaPelajar – Rizki Hamdani, seorang pemuda berusia 34 tahun yang lahir di Jakarta, dikenal sebagai salah satu penggerak perubahan di dunia pertanian dan peternakan di Kabupaten Jombang. Sejak memutuskan untuk menetap di Jombang pada 2015 setelah menikah dengan Silvia Nur Rohmah, ia telah menemukan panggilan hidupnya di sektor pertanian yang terintegrasi.

Rizki bukan hanya seorang peternak, tetapi juga seorang inovator yang berhasil mendirikan Kelompok Santri Tani Milenial (KSTM), sebuah gerakan yang memberdayakan santri untuk mandiri secara ekonomi melalui pertanian, peternakan, dan perikanan. Karya luar biasa Rizki ini bahkan membawanya meraih penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2020 untuk kategori lingkungan.

Gagasan brilian Rizki tentang KSTM muncul pada 2016, ketika ia bertemu dengan Gus Amin, pengasuh Pondok Pesantren Fathul ‘Ulum. Perkenalan mereka berawal dari suatu kebetulan. Rizki, yang sedang melewati kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Ngoro, melihat sekelompok remaja sedang memberi makan ikan lele di sebuah kolam.

Ternyata, mereka adalah santri Pesantren Fathul ‘Ulum yang tengah mengelola kolam ikan lele milik pesantren tersebut. Keterlibatan santri dalam kegiatan produktif seperti ini menarik perhatian Rizki. Dan dari pertemuan itu terjalinlah komunikasi yang lebih dalam dengan Gus Amin.

Selanjutnyna, keduanya saling bertukar gagasan dan sepakat untuk mengembangkan konsep ‘santripreneur’ di kalangan santri. Pada 2019, Rizki diberi amanah untuk mengembangkan dua konsep tersebut, yang kemudian dijadikan landasan untuk mendirikan KSTM.

KSTM menjadi wadah bagi santri untuk belajar dan mengelola usaha di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Melalui bimbingan Rizki, pesantren ini mengimplementasikan sistem pertanian terpadu yang menggabungkan berbagai sektor usaha dalam satu ekosistem yang saling mendukung.

Salah satu contoh nyata dari konsep ini adalah pemanfaatan limbah air kolam ikan lele yang digunakan sebagai pupuk untuk tanaman. Selain itu, Rizki juga mengembangkan pakan ternak dari batang pohon sorgum, yang kini sedang diuji coba di pesantren binaannya.

Melalui KSTM, Rizki tidak hanya berfokus pada pesantren besar, tetapi juga memberikan perhatian khusus kepada pesantren-pesantren kecil. Ia ingin mereka dapat bersama-sama membangun kemandirian melalui pendekatan berbasis ekonomi produktif. Tak hanya itu, Rizki juga mengajak alumni pesantren untuk bergabung dalam KSTM.

“Hingga kini sudah ada sekitar 40 kelompok KSTM yang tersebar di berbagai pesantren di Kabupaten Jombang. Setiap kelompok terdiri dari 15 hingga 20 orang yang saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam mengelola usaha tani dan peternakan,” jelas Rizki.

Pencapaian besar dari program KSTM terlihat jelas saat Pesantren Fathul ‘Ulum berhasil meraih juara dalam ajang KBANNOVATION 2019 dengan tema “Inovasi Kita, Inspirasi Negeri”. Ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa bagi pesantren salaf yang berhasil menunjukkan inovasi di bidang pertanian dan peternakan. Keberhasilan ini tidak lepas dari semangat juang Gus Amin dan Rizki yang terus berkomitmen untuk memberdayakan santri agar memiliki kemandirian finansial yang solid.

Di balik kesuksesan ini, Rizki tidak pernah berhenti untuk terus mengembangkan KSTM. Ia melihat potensi besar di Kabupaten Jombang yang masih sangat terbuka untuk pengembangan sektor pertanian dan peternakan. Dengan segala persiapan legalitas yang sudah diurus, Rizki optimistis bahwa KSTM dapat terus berkembang dan memberi manfaat luas bagi pesantren-pesantren lainnya, serta alumni yang terjun ke dunia usaha.

Penghargaan yang diraih Rizki melalui KSTM tak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi pengakuan atas kerja keras dan dedikasi dalam menggerakkan perubahan positif di dunia pesantren. Menurut Rizki, penghargaan tersebut tak lepas dari bimbingan Gus Amin dan dukungan semua pihak yang terlibat.

“Kami terus berusaha supaya KSTM dapat diterima lebih banyak pesantren dan alumni pesantren. Kami ingin menebar manfaat dan membangun kemandirian ekonomi berbasis pertanian terpadu,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *